Perbedaan Puasa Dzulhijjah dengan Puasa Arafah

Sebelum Hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Qurban bagi umat Islam, terdapat sunnah berpuasa yaitu puasa dzulhijjah. Jika kamu masih belum paham apa itu puasa dzulhijah dan pengertiannya, yuk kita bahas bersama di artikel ini.

Puasa bagi umat Islam bukan hanya dilakukan pada saat Ramadhan saja. Puasa pada bulan Ramadhan merupakan puasa wajib yang harus dilaksanakan oleh umat Islam. Masih banyak lagi jenis puasa sunnah yang memiliki banyak keutamaan selain bulan Ramadhan.

Selain bulan Ramadhan, masih banyak lagi bulan-bulan yang mengandung banyak kebaikan. Salah satunya adalah bulan dzulhijah. Apa itu bulan dzulhijah?

Bulan dzulhijah adalah bulan dimana Hari Raya Idul Adha atau bulan haji datang. Di sepuluh hari pertama bulan dzulhijah, banyak sekali pahala yang dijanjikan oleh Allah SWT jika kita melakukan ibadah sunnahnya.

Banyak yang bisa dilakukan untuk mendapatkan pahala bulan dzulhijah, seperti mengaji, berdzikir, atau berpuasa. Berpuasa pada bulan ini memiliki banyak keutamaan. Apa saja keutamaannya? Kita bahas lebih lanjut di bawah ini.

Perbedaan antara Puasa Dzulhijah dengan Puasa Arafah dan Keutamaannya

Pernah mendengar dengan puasa Arafah? Puasa Arafah merupakan puasa sunnah yang dilakukan sebelum Hari Raya Idul Adha. Lalu apa bedanya dengan puasa dzulhijah?

Perbedaan antara Puasa Dzulhijah dengan Puasa Arafah cukup jelas. Mulai dari waktu pelaksanaan, bahkan dengan keutamaan yang akan didapat.

Puasa dzulhijah merupakan puasa sunnah yang dilaksanankan pada tanggal satu hingga sembilan Dzulhijah. Sedangkan puasa Arafah adalah puasa sunnah yang dilaksanakan pada tanggal sembilan Dzulhijah. Kesimpulannya adalah, puasa Arafah juga merupakan puasa dzulhijah namun pada tanggal kesembilan.

Selain puasa dzulhijah dan arafah, ada juga puasa tarwiyah. Puasa ini dilaksanakan pada tanggal delapan dzulhijah. puasa tarwiyah juga termasuk dalam puasa dzulhijah.

Hukum dalam melakukan puasa dzulhijah adalah sunnah. Pada tanggal satu sampai tujuh dzulhijah, seluruh umat Islam yang mampu melaksanakan, boleh berpuasa. Baik yang sedang menempuh ibadah haji maupun tidak.

Namun jika umat Islam yang sedang menempuh ibadah haji, puasa pada tanggal kedelapan dan sembilan memiliki hukum khilaful aula (menyalahi yang utama) bahkan ada yang meilai sebagai ibadah makruh. Jadi sebaiknya tidak dilakukan, meskipun dalam kondisi kuat sekalipun.

Sebagai umat yang menempuh ibadah haji, pada tanggal delapan dan sembilan dzulhijah adalah waktu yang baik untuk berdoa sebanyak-banyaknya kepada Allah SWT. Selain itu para umat yang sedang berhaji juga mendapatkan banyak pahala dari segala rangkaian ibadah haji.

Waktu berpuasa atau durasi puasa dzulhijah, tarwiyah dan arafah sama dengan puasa lainnya. Mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Untuk orang yang memiliki hutang puasa di Ramadhan sebelumnya, boleh melakukan Qadha atau mengganti hutang puasa bersamaan dengan melaksanakan puasa dzulhijah.

Seperti yang kita bahas sebelumnya, bahwa melaksanakan puasa sunnah di bulan dzulhijah memiliki banyak keutamaan. Sungguh Allah sangat berbaik hati memberikan banyak pahala bagi umat-Nya di bulan-bulan mulia seperti dzulhijah.

Berikut adalah beberapa keutamaan yang akan didapat jika melakukan puasa satu hingga sembilan dzulhijah:

  • Dilipatgandakan pahalanya
  • Penghapusan dosa berpuasa selama dua tahun (satu tahun sebelum, dan satu tahun yang akan datang)
  • Hari pembebasan dari siksa neraka

Sedangkan dalam HR Muslim, keutamaan dari puasa arafah adalah menghapus dosa-dosa pada dua tahun yang telah lalu dan dua tahun yang akan datang.

Nah itu dia pembahasan perbedaan antara puasa dzulhijjah dengan puasa arafah. Semoga membantu dan menambah pengetahuan ya. Terima kasih.